MANUSA MAH TEU AYA ELMU PANUTUPNA,KEDAH BAE AYA SALUHUREUNANA,SANAOS SARENG PADA JELEMA DEUI OGE (Rd.Obing 1938)
Pada kesempatan ini, saya ingin menguraikan beberapa hal yang bisa menjadi penyakit hati para pecinta
silat, semoga bisa menjadi instropeksi bagi kita semua.
Merasa alirannya paling
hebat
Barangkali, penyakit hati yg
satu ini merupakan penyakit yg paling banyak dihinggapi oleh para pendekar
silat. Penyakit ini bisa menyerang mulai dari pemula hingga guru besar suatu
seni beladiri. Para pemula mungkin lebih terbuka menyatakannya (omong besar,
menjelekkan aliran lain dll), sementara para guru besarnya menanamkan
kesombongannya dalam hati atau menunjukannya secara tidak langsung.
Semua aliran beladiri biasa
saja tidak ada yang lebih bagus ataupun lebih jelek. Mungkin jelek jika digunakan oleh orang yang
belum pintar atau belum menguasai aliran beladirinya, sebab bagi orang yang
telah menguasai dengan baik aliran beladiri tersebut akan tetap bagus. Sehingga
tidak tergantung dengan jenis aliran beladiri itu sendiri, siapa yang kalah
menandakan belum menguasai alirannya dengan baik.
Berfikiran sempit dan
Berusaha lari dari kenyataan
Berkaitan dengan penyakit yang
pertama, penyakit yang kedua ialah berfikiran sempit dan berusaha lari dari
kenyataan. Pada faktanya dalam pertarungan
tangan kosong paling tidak ada 4 jarak yg harus dikuasai: jarak tendang, jarak
pukul, clinch, dan ground fighting. Adalah sebuah kenyataaan bahwa satu
beladiri lebih kuat dan lebih cepat dalam satu jarak pertarungan dibanding
beladiri lain.
Wajar jika orang tua dulu
sering bersilaturahmi dan bersambung silat
(cross-training) dan dengan berbesar hati kemudian saling berguru antar
sesama pendekar,sehingga melahirkan beragam aliran baru tanpa meninggalkan ciri
khas alirannya masing masing. Tidak heran jika dalam sebuah perguruan silat
memiliki kekayaan gerak dari berbagai aliran sehingga melahirkan sebuah aliran
baru yang menjadi ciri khas perguruan silat tersebut.
Namun demikian pada
kenyataannya sekarang, orang yg terinfeksi penyakit ini akan setengah mati
berusaha berargumentasi bahwa cross-training tidak perlu dan bahwa beladiri-nya
sudah lengkap dan paling hebat. Seniman beladiri yang terinfeksi penyakit ini
akan lebih senang kalau kemampuannya tidak terukur dan tetap menjadi mitos dan
kebanggaan tersendiri.
Dengan beragamnya aliran
seni beladiri, tentunya dituntut untuk memiliki pikiran yang terbuka terhadap
setiap perubahan baik dari segi teknik, metode pengajaran maupun kemasan tanpa
melupakan unsur terpenting dari ciri khas sebuah aliran atau perguruan yang
merupakan warisan dari pendahulunya.
Mengandalkan mitos atau
kesaktian pendahulu.
Penyakit ini sama dengan
orang yang menceritakan nenek moyangnya yang kaya 7 turunan, sedangkan dia
sendiri adalah turunan ke 8 yang tidak memiliki kemampuan apa apa. Hal yang
sama juga terjadi dalam dunia persilatan penyakit ini biasanya muncul ketika
sang seniman beladiri diminta untuk menunjukan kemampuannya. Alih-alih
menunjukan kemampuannya, ia malah berapi-api mendongengkan mitos atau kebiasaan
para pendahulu perguruannya, guru besarnya, leluhurnya, kakek guru dan lain
lain.
Sehingga hanya sekedar menjadi
kebanggaan tanpa ada keinginan untuk terus menggali dan mengembangkan aliran
atau perguruan yang menjadi warisan dari pendahulunya.
Menjadikan seni beladiri
sebagai agama
Penyakit ini yang cukup
parah, orang yg terkena penyakit ini akan membela aliran atau perguruannya
mati-matian. Seniman beladiri yang terinfeksi penyakit ini mengecam keras
orang-orang yang belajar diluar aliran atau perguruannya seolah-olah orang itu
layak masuk neraka karena berpindah-pindah aliran.
Selain Sebagai Seni dan
Beladiri, Pencak Silat adalah Science yang merupakan warisan budaya dari para
pendahulu kita. karenanya ia terus menerus harus dikoreksi dan diperbaharui
agar senantiasa berkembang tanpa meninggalkan esensi yang menjadi ciri khasnya,
apa yang dicari dan belum ditemukan oleh generasi pendahulu kita barangkali
bisa kita ikuti jejaknya dan kita telusuri kembali agar dapat terpecahkan dan
ditemukan oleh generasi saat ini.
Semoga bermanfaat.
0 komentar: