Jumlahnya 33 sikap pasangan/bubuka. jika disusun dari satu
hingga sebelas bisa menjadi 3 rangkaian Jurus bubuka (pasangan).
Jurus Pasangan/ Bubuka merupakan
sikap awal untuk menghadapi lawan, tentunya banyak cara untuk merubah sikap
pasangan/bubuka tadi ketika kita menyerang
atau pun menghadapi serangan. Umumnya di dalam Ulin Santika sikap pasangan yang
tertutup atau posisi tangan yang rapat dengan dada, tetapi ada juga sikap
pasang yang terbuka, tapi itu juga hanya sekedar untuk memancing serangan, dan secepatnya kembali
dirapatkan dengan badan.
Pasang Caladi
Singkatnya dengan Sikap
Pasangan/Bubuka akan tergambar langkah selanjutnya jika melakukan serangan
ataupun di serang tentunya dengan memperhatikan kaedah kaedah dan sifat dari
masing masing sikap pasangan/bubuka tadi, fungsinya, aliran tenaga, maupun
titik berat keseimbangan kuda kuda.
Jadi bukan gerakan kaidah tangan
yang hanya sekedar “mensilatkan” saja yang selanjutnya gerakannya tidak ada
bedanya dengan beladiri import.
Jurus Pasangan/bubuka bisa untuk
menahan serangan, tapi yang terpenting adalah untuk membuka serangan kita
terhadap lawan. Dalam melakukan jurus
pasangan/bubuka perlu diperhatikan
kuda-kuda yang kokoh (panceg) dengan titik berat ke belakang atau ke depan hal itu diatur
keperluannya, dengan memperhatikan terhadap sikap pasang dan posisi kuda kuda
lawan. Dalam sikap kuda-kuda tentunya harus yang memudahkan untuk bergeser menghindar atau menangkis
serangan lawan, tapi jangan
sekedar menghindar melainkan harus balik membalas serangan. Dengan kata
lain sambil menghindar dengan melakukan
serangan terhadap lawan. bukan sekedar menghindar dengan membiarkan lawan leluasa melakukan serangan terhadap
kita.
Dengan jurus Pasangan/bubuka Jika
di Serang kita bisa :
- Menghindar dengan membalas, menyiku, menampar (ngababuk)
- Menangkis Sambil melakukan pukulan kejut (neke) terhadap apa saja yang dekat, (neke persendian)
- Menangkap sambil mematahkan atau menotok leher (ngarojok beuheung)
- Membanting atau melempar sambil menginjak (ngajejek)
- Menjatuhkan sambil memukul ulu hati (ngagebug hulu angen)
- Mengunci sambil mematahkan (ngarikeskeun)
Jurus Pasangan/bubuka Jika
digunakan untuk menyerang harus tepat kena sasaran vital, supaya lawan tidak
bisa berdaya lagi.
“Jika bertamu pulang harus bawa
oleh oleh” Jika memukul jangan hanya sekedar polos memukul tapi harus membawa apa saja atau menjambak
(ngarawel), menangkap terhadap apa saja yang dekat dengan posisi kita di susul
lagi dengan puntiran,patahan,pukulan dsb ( Susul tepus)
Jika menendang harus disusul
dengan pukuran yang keras (tonjok jamparing leupas), jeblag mapag angin atau
jeblag waregu mekar.
Singkatnya dalam urusan penca ada
dua perkara yaitu :
- Membela diri (menghindar)
- Menyerang (mengatur serangan)
Uraian ini hanya sekedar kaedah
aturan Jika hendak digunakan dalam pertarungan membela diri, tapi tentunya
sangat tidak baik jika tujuannya hanya ke sana. Yang dimaksud adalah
menyampaikan apa yang menjadi jati diri dalam seni beladiri penca.
0 komentar: