Filosofi Kendang Penca

  • Diposting oleh Deni Priyatin
  • di 21.34 -
  • 0 komentar
Ibingan penca diiringi oleh Kendang penca yaitu dua kendang besar dan empat kendang kecil yang disebut kulanter.

Adapun gamelan yang menentukan  akhir gerakan yaitu sebuah goong kecil yang disebut kempul  ditambah dengan suara  Tarompet menambah suasana yang memiliki daya tarik tersendiri 

Dua kendang besar suaranya saling bersahutan yaitu Dung.. Dung.. Bang.. Pak, merupakan symbol dari indung (Ibu) dan bapak.  Indung (Ibu) harus  dijunjung, bapak harus dipuja (dihormati); indung (Ibu) yang mengandung , bapak  anu ngayuga(yang memeilhara)


Kulanter melengkapi suara kendang besar. Kulanter mengandung arti :
Ku    :    Kudu (Harus)
Lan    :    Lantip, wijaksana, handap asor, taat (Lantip,Bijaksana,rendahdiri, patuh)
Ter    :    Wanter, gede wawanen kanu hal-hal anu alus (memiliki keberanian atas dasar kebenaran)

Suara Tarompet mengikuti suara kendang membawakan satu lagu yang sesuai dengan wirahma  (irama) kendang (itungan gerak  4 , 5, atawa 7, tepak tilu, paleredan, tepak dua, golempang atau pun padungdung). TAROMPET mengandung arti  "TARa loba OMong jeung ngoPET" (Tidak banyak bicara dan pelit)

Bila kita memiliki kelebihan rizqi  keluarkan sodaqoh, zakat menurut ketentuan agama. Dalam istilah pepatah sunda mah "ulah cukup belengur balaga naya".

Yang  terakhir gerakan ibingan ini ditutup dengan suara goong kecil yang disebut  bende atau kempul. Suaranya, KEUNG... KEUNG... mengandung arti :

KEUNG = KEU EUNG, Takut ; Jangan takut untuk mengatakan atau membela kebenaran, Takut hanya kepada Allah SWT.

KEMPUL mengandung arti :
KEM    :    KEMBANG
PUL   :    KUMPUL.

Jaman dahulu jika hendak mengumpulkan warga di desa biasanya selalu menggunakan kempul. Biasanya bila mendengar suara kempul, merupakan isyarat agar warga berkumpul di bale desa. Jadi kempul digunakan di dalam seni ibing penca supaya di tonton oleh semua orang.

Wallahu’alam

Author

Written by Admin

Seorang tukang ulin

0 komentar: